Gubernur Lampung diwakili Asisten Administrasi Umum, Senen Mustakim menjadi pembina apel mingguan di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, di Lapangan Korpri, Senin (29/01/2024).
Gubernur Lampung dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Administrasi Umum mengatakan sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu penggerak perekonomian di Provinsi Lampung karena memiliki potensi sumberdaya yang besar.
Data sementara produksi perikanan Provinsi Lampung tahun 2023 mencapai 343 ribu ton, dan volume ekspor hasil perikanan Provinsi Lampung sebesar 14,4 ribu ton dengan nilai ekspor mencapai 2,1 triliun rupiah. Komoditas ekspor unggulan yaitu udang dan rajungan. Khusus untuk rajungan mengalami peningkatan volume dibandingkan tahun 2022 menjadi 1.285 ton, meningkat 26% dengan nilai sebesar 507 miliar rupiah.
Pemerintah mendorong kebijakan transformasi ekonomi melalui penerapan ekonomi hijau dan ekonomi biru serta pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim.
Sejalan dengan kebijakan pusat, Pemerintah Provinsi Lampung juga berkomitmen dalam mendukung implementasi pembangunan berkelanjutan.
Salah satu misi Gubernur Lampung yaitu mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan untuk kesejahteraan bersama.
Dalam perubahan RPJMD tahun 2019 2024, Pemprov memasukkan indikator Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebagai indikator kinerja utama daerah. Komitmen pimpinan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan ini perlu didukung oleh seluruh stakeholder terkait, tak terkecuali ASN dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung, karena mengatasi persoalan lingkungan dan pesisir perlu upaya holistik, mulai dari hulu sampai hilir dan terintegrasi.
Untuk mendukung upaya pemulihan dan menjaga ekosistem laut, pesisir dan perairan umum daratan, Pemerintah Provinsi Lampung sudah melakukan beberapa program dan kegiatan, antara lain :
1. Pengembangan komoditas ikan air tawar lokal melalui kegiatan Restocking ke perairan umum daratan sebanyak 3,75 juta ekor sampai dengan tahun 2023, bantuan benih, induk dan pakan serta fasilitasi pembangunan Balai Benih Ikan Air Tawar di Kabupaten Mesuji.
2. Bantuan alat tangkap ramah lingkungan seperti bubu rajungan dan jaring.
3. Program Pengelolaan Perikanan Rajungan Berkelanjutan.
4. Untuk mendukung penerapan blue economi, Provinsi Lampung menargetkan 30% luas kawasan konservasi perairan. Saat ini sudah terdapat 4 kawasan Konservasi Perairan di Provinsi Lampung yaitu Taman Perairan Teluk Kiluan, Tanggamus, Taman Perairan Ngambur, Pesisir Barat, Suaka Perikanan Perairan Way Kambas dan Taman Perairan di Pulau Batang – Segamat, Lampung Timur.
5. Penumbuhan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) untuk bersinergi dengan pemerintah dalam pengawasan dan pelestarian sumber daya kelautan dan perikanan di Provinsi Lampung. Saat ini sudah terdapat 100 Pokmaswas yang aktif dan tersebar di 15 kabupaten/kota.
6. Program bersih pantai melalui gerakan Bulan Cinta Laut.
Pemanfaatan ruang laut dan pembangunan sektor kelautan dan perikanan melibatkan berbagai pihak, sehingga diperlukan dukungan dan sinergi seluruh sektor terkait agar pembangunan lebih optimal dan berkelanjutan.
“Kita sebagai ASN juga hendaknya berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dan perairan antara lain dengan mengurangi penggunaan bahan plastik dalam aktifitas sehari-hari, dan bijak dalam mengelola sampah rumah tangga.” pungkasnya.(f/rls)